Sabtu, 08 Januari 2011

Terima Kasih, Tuhan


Seharusnya saya tidak berkata-kata disini untuk berterimakasih kepada Tuhan, Allah SWT atas kebahagiaan yang diberikanNya kepada saya di sepanjang tahun kemarin, 2010, tahun penuh warna. Ini hanyalah salah satu cara saya berterimakasih kepadaNya selain berserah diri (baca: sholat).

Tahun 2010 memberikan saya banyak pelajaran hidup, bagaimana kerasnya hidup, nikmatnya hidup, senangnya bercinta dan sedihnya putus cinta. *tarik nafas perlahan*


Di tahun 2010, Alhamdulillah saya dipercaya untuk membantu bisnis ayah saya. Dan yang membuat saya bersemangat adalah kami (saya dan ayah saya) bekerja bukan di Jakarta, tetapi di negeri babah liong: Hong Kong. Taaarrraaa!!! Jujur, yang terlintas dalam benak saya saat pertama kali mendapat pekerjaan ini adalah jalan-jalan. Ya benar, traveling adalah hobi saya setelah fotografi. *senyam-senyum*
Walaupun background pendidikan saya sangat jauh berbeda dengan pekerjaan ini, tapi hari demi hari saya menikmatinya.

Di kota ini saya banyak belajar mulai dari hal kecil/ sepele sampai hal yang serius. Maklum, saya belum pernah merasakan hidup sendiri/ nge-kost dan ini pertama kalinya saya jauh dari rumah untuk waktu yang lama. Salah satu kemajuan saya: bisa memasak (walaupun masih "buta" bumbu) *tari hula2*

Kota ini memang kecil, tapi karena tata kota dan sistem transportasinya yang tertata baik membuat HK terlihat luas dan menakjubkan. Saya yakin kalau Indonesia, hmm..Jakarta dulu deh, ditata dengan baik pasti tidak jauh berbeda dengan HK. Di kota ini pula saya belajar bagaimana bertahan hidup sebagai kaum minoritas, bagaimana menghargai dan hidup berdampingan dengan berbagai keberagaman, bagaimana menjaga serta menghargai lingkungan, dll. Sedangkan dari pekerjaan saya, saya belajar tentang kejujuran, kepercayaan, kerja keras, serta ketulusan. Best part: hubungan saya dan ayah saya semakin kuat. Love him more. I love you, dad! Indeed!

Dari pekerjaan ini, saya bertemu orang-orang dari berbagai negara, sebut saja Kanada, Amerika, Vietnam, Cina, Korea, Thailand, dll. Bertemu orang baru seperti membuka cakrawala baru tentang negaranya, bahasanya, serta kebudayaannya. Menarik, bukan? :)


Hidup ini kurang sedap tanpa bumbu-bumbu cinta. Di awal tahun 2010 saya bertemu dengan seseorang dari situs jejaring sosial. Yeaaah..you may laugh. Walaupun kami belum pernah bertemu di dunia nyata, tapi hubungan kami semakin kuat hari demi hari. Yaaah..tapi apa mau dikata, kenyataan berkata lain. Kami pun mengakhiri hubungan kami di pertengahan tahun. Awal September 2010 saya bertemu dengan seorang pria. Ia sudah 9 tahun bekerja di HK dan lancar berbahasa Kanton, ini salah satu yang membuat saya takjub. Kami hanya bertemu 2 kali, karena pada saat itu saya harus kembali ke Jakarta. Hubungan kami merenggang karena kurang komunikasi. Sampai akhirnya kita memutuskan: Ok, kita akhiri saja hubungan ini. He didn't need my love, he need something else, my body! Crap! Bye bye, Mr.A!

Saya tahu nasib percintaan saya kurang mulus (baca: menyedihkan), hahahaha... Namun, ketika semuanya berakhir saya merasa lega dan bersyukur karena saya diberi kesempatan untuk mencintai dan dicintai (walaupun tidak bertahan lama). Tttsssaaah.. *siap-siap nyetel lagu dangdut*



Terima kasih Tuhan atas semua cobaan, kebahagiaan, dan semua hal yang saya rasakan selama ini. Terima kasih telah menempatkan saya dalam keluarga yang sempurna. Terima kasih telah memberikan saya teman-teman yang menyayangi saya dan saya pun menyayangi mereka. Terima kasih pula telah menggerakan hati teman-teman saya untuk membaca celotehan saya di blog saya :)


p.s: two smartphones in the xmas' eve, thanks :)

;;

By :
Free Blog Templates