Sabtu, 08 Desember 2012

Sawatdii kha Bangkok!

Aaaahh akhirnya Mandala Airlines (yang sempat bangkrut itu) memenuhi janjinya dengan mengembalikan tiket saya berupa refund voucher tiket dengan nominal yang lumayanlah ya yang harus digunakan sebelum tanggal 30 November 2012. Butuh waktu setahun lebih untuk mendapatkan hak saya ini. Bener-bener deh Mandala *geleng2kepala*. Sesama korban Mandala, Muthia -teman SMA saya yang gagal ke HK tahun lalu-, kami merencanakan untuk travelling bareng dengan menggunakan voucher ini. Setelah berdiskusi berjam-jam di KFC Lenteng Agung yang wifi-nya kadang2 carut marut, hehehee.. dan merancang itinerary seciamik mungkin.. akhirnyaaa kami memilih Bangkok sebagai tujuan perjalanan kali ini. Kami akan menghabiskan 4 hari 3 malam disana dari tanggal 22 Nov - 25 Nov 2012.


berangkuttttsss!!!
 Kamis, 22 Nov 2012 pukul 4.30 pagi

Setelah beberes (perjalanan kali ini tanpa Oly, hiks!), sarapan, solat subuh dan pamitan ma mama saya berangkat ke terminal bus Pasar Minggu diantar mas ojek dekat rumah. Hmm..perasaan kok kayak ada yang ketinggalan ya, tapi apa ya? Setelah duduk di Damri saya mengubek-ngubek isi tas saya. Dan ternyata benar pemirsah! Uang saya ketinggalan!!! Beberapa ribu baht ketinggalan di rumah. Di lemari. Di bawah baju. Jadi tuh saya suka misah2in uang supaya keliatan banyak, tapi kali ini malah ketinggalan. Aaarrrrgghh.. Sungguh awal liburan yang gak banget nih. Seumur-umur belum pernah ketinggalan uang. Hiks hiks.. Tanpa ba-bi-bu saya langsung menelepon mama dan meminta adik saya mengantarkan uang itu ke terminal Pasar Minggu. Tapi sesaat setelah Muthia naik Damri (kami memang susah janjian akan berangkat bersama), supir pun melajukan bisnya. Huuuuaaaa...bye bye deh tuh baht. Sepanjang jalan menuju Terminal 3 Soetta saya selalu memikirkan uang baht yang ketinggalan..oh baht..riwayatmu kini..*backsong: Bengawan Solo (riwayatmu kiniii...), hahahhaaa*

Setibanya di Terminal 3 saya dan Muthia masih harus menunggu 2 teman Muthia lainnya yaitu Mami (Imelda) dan Mba Wina. Baru kali ini saya merasakan terbang dari Terminal 3. Norak ya? Kan biasanya dari Terminal 2 *belagu* :p . Terminalnya bersih, terang, atapnya tinggi beda banget dengan Terminal 1 dan 2 yang terkesan gelap dan horor. Disini juga ada kran air minum loh. Hmm bersih ga ya airnya?

Ini pertama kalinya juga saya bertemu dengan Mami dan Mba Wina, sebelumnya kami hanya berhubungan via email dan whatsapp. Setelah berkenalan, kami langsung cus ke check-in counter. Hanya saya dan Mami yang mengantri, sedangkan Muthia dan Mba Wina menunggu di luar barisan. Selama kami mengantri Mami tak henti-hentinya curcol, hahahaa..emang nih cewek dari awal dah bocor banget, pantes banget dibanget "mami", hehehee.. Jam 7 pagi lebih dikit kami boarding. Duduk anteng di pesawat selama 3 jam lebih dikit. Mami duduk disamping saya dan curcol pun berlanjut..yihaaa.. Alhamdulillah cuaca bersahabat, pesawat take off dan landing dengan sem-pur-na.


Sawatdii kha Bangkok!
Jam 11 siang kurang dikit waktu Bangkok (sama aja sih dengan WIB) kami tiba di Suvarnabhumi International Airport, yeaaaaaayyy! Airportnya bisa dibilang mirip2 seperti Changi dan HK. Kerenlah pokoknya.

Kami menyewa apartemen di daerah Pratunam yang ada di tengah kota. Untuk menuju kesana kami naik kereta Airport Railway dengan membeli token seharga 20 baht (sekitar Rp 6000) dan turun di stasiun Makassan. Ternyata kami salah stasiun. Seharusnya kami turun di stasiun selanjutnya yaitu Victory Monument. Menurut peta sih, Makassan ke Victory Monument deket banget tinggal koprol (sambil bilang wow), tapi karena belom tau daerahnya seperti apa kami memutuskan untuk naik taksi. Untungnya Mba Wina sudah nge-print tulisan cacing (tulisan thai) alamat apartemen kami, karena (hampir semua) supir taksi di Bangkok gak bisa bahasa inggris dan gak ngerti alamat dalam tulisan bahasa inggris :s *mau mati gak lo?*



Mami, Muthia, Daboe, Mba Wina


Airport Railway's token


ayooo tebak, yang disampingnya Mba Wina itu cewek asli atau bukan? :D
  Dengan menghabiskan 80 baht (sekitar Rp 24.000) kami tiba di apartemen Chewathai. Aaaahhh apartemennya enak banget. Homy. Dua kamar tidur (satu bed king size dan satu single size), sofa di depan tv bisa diubah jadi kasur. Kamar mandi dengan air panas, sabun-sampo-conditioner-lengkap seperti di hotel, 4 handuk bersih untuk 4 orang, hair dryer, setrikaan beserta papannya. Kitchen set nya juga lengkap, ada 2 kompor listrik, pemanas air, rice cooker, microwave, panci, piring, mangkok, gelas, sendok, garpu, sumpit, pisau, talenan. Pas buka kulkas...aaah ada 4 botol air, selai, coklat, biskuit. Di meja makan pun disediakan berbagai bumbu, ada saus cabe yang cabenya gak berasa, pepper, garam, kopi, teh, gula. Komplit kan? Satu lagi nih yang oke banget: wifinya kenceng banget! Untuk mendapatkan semua fasilitas ini cukup bayar Rp 550ribu/ orang/ 4 hari, murah kan?


Walaupun apartemennya enak tapi masa' jauh2 ke Bangkok cuma mau leyeh2 di apartemen? Gak dong! Setelah makan seadanya (seduh mie gelas), kami mulai menjelajahi Bangkok. Oh iya, pemilik apartemen ini namanya Sutisa, dia membekali kami dengan peta daerah Pratunam. Dengan modal peta tersebut kami dengan gegap gempita melangkah menyusuri jalanan kota Bangkok. Tujuan pertama kali adalah Indra Square yang letaknya tidak jauh dari apartemen. Menurut info dari Sutisa, kita dapat makan makanan halal di Indra Square ini. Ternyata Indra Square ini mal yang jual barang-barang dalam partai besar (wholesale). Banyak orang India yang berseliweran di mal ini, heheheee *salah fokus*. Karena masih laper banget kami langsung menuju food court di lantai 2. Disini berjejer berbagai macam makanan, ada yang halal, ada juga yang non-halal. Makanan (yang insha allah) halal yaitu makanan persia, arab, turki dan india. Sebelum memesan kita diharuskan membeli kupon dengan pecahan 5 baht dan 10 baht. Nah kupon ini yang nantinya dibayarkan ke kasir tiap2 counter makanan. Kalo masih ada sisa kupon, bisa di refund jadi uang lagi kok. Saya memesan nasi ayam hainan seharga 35 baht (sekitar Rp 11.000), Muthia dan Mba Wina memesan nasi goreng persia seharga 80 baht, dan mami asik dengan cemilan pork-nya. Perut kenyang, otak lancar, tenaga kembali pulih, mari mulai berpetualang!

Mal lagi, Mal lagi..
Setelah makan, kami berjalan mengitari daerah Pratunam yang isinya mal-mal semua. Ada Platinum, Pantip Plaza, Siam Discovery, Siam Paragon (mirip2 GI), dan MBK. Sepanjang jalan banyak banget pedagang buah rujak2an mirip seperti di Jakarta tapi kebanyakan mereka hanya menjual nenas atau mangga saja. Mangganya manis dan manis dan manis. Enyak. Ada juga penjual kelapa dan jus buah. Aah segar! Banyak juga pedagang kaki lima yang berjualan baju-baju, pernak-pernik, dll. Meriah deh sepanjang jalanan Pratunam ini. Lalu lintas disini juga mirip-mirip seperti di Jakarta, macet cet cet.. Kami benar-benar jalan kaki! Betis nyut-nyutan, perut kembali lapar. Kalau dihitung-hitung kami berjalan seperti mengitari daerah Kemang-Pejaten-Pasar Minggu-Lenteng Agung. Gempor! Karena gak kuat lagi, akhirnya kami kembali ke apartemen naik taksi.


pemandangan luar jendela kamar yang aduhai


otak keriting liat tulisan cacing dimana-mana :s


macetttttttttt


makanan kering di mal MBK, ada keripik duren monthong loh, yummy!
 Menurut itinerary yang sudah saya susun dengan cemungudh dan cungguh-cungguh, hari pertama seharusnya kami berkunjung ke temple-temple di sekitar sungai chao phraya dan malamnya ke daerah Patpong. Tapiiii...emang dasar anak setan semua. Hari pertama itinerary udah berantakan! Hahahaaa.. Hari kedua semoga lebih menyenangkan dan betis gak tambah gede *berdoa*.

;;

By :
Free Blog Templates