Rabu, 27 Oktober 2010
Pernahkah kalian sakit hati?
Saya yakin kita semua pernah merasakannya, sadar atau tidak, diakui atau tidak. Penyebabnya macam-macam. Salah satu yang paling sering adalah sakit hati karena cinta. Yup! Cinta. Klise namun dahsyat kekuatannya.
Arrrgghh..tolong bantu saya lepas dari rasa ini. Saya tidak ingin berlama-lama tersesat disini. Saya ingin keluar dan "hidup" kembali.
Label: oh..love
Sabtu, 23 Oktober 2010
Dari Avenue of Stars, kita beranjak ke Museum-Museum yang ada di sekitarnya. Antara lain Hong Kong Museum of Art, Hong Kong Space Museum (my fav!!!), dan Hong Kong Cultural Centre.
Hong Kong Museum of Art
Disini kita dapat melihat barang-barang antik, seni kontemporer Cina, maupun gambar-gambar sejarah tentang Cina. Buka setiap hari jam 10-18, tutup pada hari Kamis. HTM HKD 10, gratis di hari Rabu :)
Hong Kong Cultural Centre
Mau menikmati orkestra? Disini tempatnya. Sebenarnya bukan hanya orkestra yang disuguhkan di tempat ini, kita juga dapat menikmati pameran lukisan/ foto/ atau kesenian lainnya yang biasanya digelar di lantai 1.
Enam bulan yang lalu, tepatnya 17 April, saya menonton orkestra di sini. Hong Kong Philharmonic Orchestra: Sarah Chang plays Bruch. Tiket HKD 120. Saya dan ayah saya ngga tahu sama sekali tentang pertunjukkan tersebut. Siapa itu Sarah Chang, tentang apa, dari mana, apapun itu..we had no idea. Beli tiketnya juga 10 menit sebelum pertunjukkan, alhasil kami ngga bisa milih tempat yang pewe.
Kami duduk di balkon. Waaoo..hanya kata itu yang terlintas di benak saya ketika memasuki ruangan pertunjukkan, mungkin karena ini pengalaman pertama saya, jadi agak lebay gini deh, hehehe.. Balkonnya yang didesain bulat memudahkan kita untuk melihat semua pemain. Hmm..ada yang ganteng!!! Slurrrpp.. Oh iya, ngga boleh jeprat jepret selama pertunjukkan, jadi saya ngga punya fotonya.
Sepuluh menit pertama saya mencoba menikmati alunan musik klasik yang terdengar begitu hmm..asing ditelinga saya. Tapi gapapa music is universal, rite? Kita ngga harus paham, cukup nikmati dan hargai saja. Hehehe..
Ternyata nonton musik klasik ada aturannya, selama pertunjukkan kita ngga boleh tepuk tangan. Nah, pas mereka sudah selesai memainkan tangga lagu *seeeehh..tangga lagu, dikira ini Dashyat?? haha* baru deh kita boleh tepuk tangan. Ada kejadian lucu dan menurut saya lebay di akhir pertunjukkan. Sarah Chang, bintang pada malam itu yang memainkan biola tanpa teks, saya ulangi tanpa teks!!!, dihujani dengan tepuk tangan yang sungguh meriah. Dia pun membalasnya dengan menundukkan badan, dadah-dadah dan tersenyum, kemudian masuk ke backstage. Tapi penontonnya getol banget tepuk tangan, mau ngga mau Sarah Chang keluar lagi, menundukkan badan, dadah-dadah, senyum, dan kembali ke backstage. Tapi oh tapi..ni orang-orang HK dan sebagian bule tetap saja doyan tepuk tangan. Sarah Chang pun bolak-balik panggung-backstage kira-kira sebanyak hmm..5 kali. Hadeeeh -__-"
Intinya, malam itu saya mendapatkan pelajaran baru: menghargai seni dan seniman. Senang :)
Hong Kong Space Museum
Ohh..I love this place. Ngga tahu kenapa saya suka sekali hal-hal yang berhubungan dengan astronomi (planet-planet, bintang, bulan, matahari, astronot, dan hal lain yang berkaitan). Mungkin karena nama saya berbau astronomi sedikit kali ya, hahaha..
Sekilas tempat ini mirip dengan Planetarium di Jakarta dan Space Museum sendiri kalau ditranslate menjadi Museum Luar Angkasa atau lebih tepatnya Planetarium.
Disini kita dapat belajar bagaimana bumi berputar, apa itu gerhana matahari, gerhana bulan, dll. Kita ngga sekedar melihat dan membaca keterangannya saja, tapi kita juga dapat ikut berpartisipasi. Salah satunya bergelantungan di dalam ruangan untuk merasakan gravitasi di bulan, atau berputar duduk dikursi untuk membuktikan salah satu hukum astronomi. Selain itu kita dapat melihat baju astronot, contoh roket yang terbang ke bulan. Seru kan?! Untuk masuk ke exhibition ini diperlukan biaya sebesar HKD 10.
Stars: The Powerhouses of The Universe
Ini dia yang saya tunggu-tunggu, pertunjukkan tentang rasi bintang. Sama kok seperti di Planetarium, Jakarta. Bedanya bahasa pengantar disini adalah bahasa inggris, kalau ada yang ngga ngerti bahasa inggris, bisa memakai headphone dan memilih bahasa yang ada. Ruangannya dingin. Brrr..
Saya sangat menikmati pertunjukkan ini, efeknya keren. Saya ngga sadar sudah 45 menit kepala saya melihat keatas dengan sudut kemiringan 90 derajat. Benar-benar pegal!!! Tapi sekali lagi, saya senang!!!
Intermezzo: saya duduk diapit oleh 2 pria, sebelah kiri bapak-bapak HK dengan anak laki-lakinya, sebelah kanan bapak-bapak bule dengan pacarnya yang juga bapak-bapak. *Nah lo!* Hmm..maaf, bukannya saya nguping pembicaraan mereka, tapi pada saat mereka asyik mengobrol, lebih tepatnya berantem, telinga saya ikut mendengar. *kebiasaan anak belanda'04, haha* Oleh karena itu, saya tahu kalau mereka berpacaran. Yay!!!
Oh iya, HK Space Museum buka setiap hari, jam 13-21. Khusus Sabtu, Minggu dan hari libur nasional jam 10-21. Tutup pada hari Selasa.
Exhibition Halls HKD 10.
Shows HKD 24 dan 32 (tergantung pemilihan kursi, paling enak ya yang harganya HKD 32).
Quote of the day:
Label: 2nd home: HK
Jumat, 22 Oktober 2010
Salah satu tempat favorit para wisatawan saat mengunjungi HK adalah Avenue of Stars, yang ada di Victoria Harbour, Tsim Sha Tsui, Kowloon. How to get there: dengan MTR: turun di stasiun Tsim Sha Tsui (TST), pilih exit *hmm..exit A, B, atau C ya? gw lupa, doeng!* pokoknya pilih exit yang menuju New World Apartment, Inter Continental. Terus ikuti petunjuk arah sampai kalian melihat atau bahkan mencium bau-bau air laut dan hembusan angin, yipppiee..itu Avenue of Stars.
Disini kalian dapat berjalan santai sambil melihat ceplakan tangan artis-artis HK dan Cina, antara lain Andy Lau, Jet Li, Bruce Lee, Chow Yun Fat, Jackie Chan, dll. Pemandangan disekitar area ini juga tak kalah bagusnya. Tak heran kalau banyak fotografer-fotografer lepas yang membuka lapak disini menawarkan jasanya untuk memotret para pangunjung. Harganya pun lumayanlah, mulai dari HKD 8 untuk ukuran 2R *mahal, hahahha*
Selain ceplakan-ceplakan tangan artis, kalian juga dapat menikmati pemandangan jejeran skyscrapers di seberang Victoria Harbour ditemani semilir angin yang sejuk. Mau kejutan dan terkejut? Tunggu saja sampai jam 8 malam, jejeran skyscrapers diseberang sana akan memainkan lampu-lampu indahnya secara bergantian. It called A Symphony of Lights.
Label: 2nd home: HK
Ini dia kartu Octopus yang saya ceritakan di post sebelumnya. Kalau di Indonesia (bahkan dunia) ada smartphone "blackberry", di Hong Kong ada smartcard "Octopus" :)
Single Journey Ticket for Adult
Single Journey Ticket for Children/ Senior Citizen
MTR Map
Label: 2nd home: HK
Setelah berabad-abad lamanya *lebay* saya tidak naik pesawat, akhirnya saya terbang lagi. Deg-degan, mules, senang, bahagia campur jadi satu. Maklumlah, terakhir terbang 9 tahun yang lalu. Dan sejak saat itu passport saya sama sekali tidak tersentuh. Eh malah sekarang saya “hobi” mengumpulkan boarding pass dan cap-cap di passport saya. Iya, sudah 7 bulan ini saya sering bolak-balik Jakarta-Hong Kong, lebih tepatnya sudah 4 kali. Liburan? Tentu saja bukan. Tujuan utama saya adalah bekerja. TKW? Iya, saya memang TKW (Tenaga Kerja Wanita), teman-teman saya sering mengolok saya dengan sebutan TKW. Awalnya sih agak sebal tapi lama2 ya masa bodo! Memangnya salah ya menjadi TKW? Hey..TKW itu bukan hanya sektor rumah tangga, banyak sektornya. Salah satunya ya saya ini, asisten banking consultant. Hmm..keren banget ya namanya? Hahahaha.. *Kok jadi ngomongin TKW ya?*
Perjalanan CGK-HKG membutuhkan waktu 4,5 jam. Pertama kali kesana saya naik Garuda Indonesia yang notabene memiliki fasilitas yang dapat membunuh kejenuhan kita selama 4,5 jam di pesawat. Kalian dapat memilih kategori musik-film-games dengan sentuhan jemari kecil kalian (baca: layar sentuh), manteb kan tuh! :) Selanjutnya saya naik Cathay Pacific, dan beberapa bulan kemudian Mandala, karena tiketnya yang murah meriah (3x lebih murah, dengan catatan: fasilitas minim dan beli makanan di pesawat, yaahh layaknya murahan air yang lainlah sebut saja namanya Air Asia).
Hal pertama yang saya sukai dari Hong Kong adalah bandaranya yang besar dan bersih, terletak di Lantau Island, satu pulau dengan Disneyland dan Giant Buddha. Beda sekali dengan bandara tercinta kita, Soekarno Hatta, bandara Hong Kong didesain seperti rumah kaca, hampir semua temboknya terbuat dari kaca, jadi kalian bisa menikmati pemandangan pesawat-pesawat di luar sana. Atapnya sudah tentu tinggi dan yang paling saya suka adalah: terang!!! Hmm..kebayang kan gimana “gelap”nya bandara Soekarno Hatta? Maskapai penerbangannya pun bisa dibilang lengkap, semua ada disini. Mau ke Africa? Bostwana? *ngelirik iboy* Bisa langsung diakses dari sini. Hati-hati tersasar di bandara ini, make sure kalau kalian baca petunjuk arah dengan benar, karena banyak sekali boarding gatenya dan kadang kala kalian harus naik kereta kecil. Kebayang kan kalian harus menyisihkan berapa banyak waktu menuju kesana supaya tidak ketinggalan pesawat. Jangan seperti saya, sudah 2 kali saya hampir ketinggalan pesawat ketika ingin pulang ke Jakarta. Saya pikir boarding gatenya dekat, eh ternyata saya harus turun beberapa kali eskalator dan lebih parah lagi harus naik kereta. Deg2an? Banget!!! Turun dari kereta, masih harus berlari sambil membawa backpack yang lumayan berat. Nafas ngos-ngosan. Untunglah mereka masih menunggu saya. Dan ternyata saya bukan orang terakhir yang masuk pesawat. Dibelakang saya masih ada seorang bule yang terlihat sangat santai, kontras dengan saya. Ppffiiuuhh.. Intinya, liat benar-benar boarding pass kalian *hmm..biasanya dibelakang boarding pass Cathay Pacific ada peta petunjuk menuju boarding gatenya*, jam berapa tuh boarding gate buka. Telat sedikit, yaudah bye-bye deh. :)
Dari bandara ke kota dapat diakses dengan 3 cara: bus double-decker, kereta, atau taksi. Kalau kalian ingin naik bus, lihat peta diluar bandara, tunggu bus di tempat/halte yang sesuai dengan nomor bus, dan yang paling terpenting: siapkan uang pas (atau kalian bisa beli tiket di loket tiket). Ongkos dari bandara ke tempat tinggal saya (daerah Jordan, Kowloon) sebesar HKD 39, bus A22. Jangan khawatir, armada busnya cukup banyak kok dan on time, datang setiap 15-20 menit sekali. Ingin melihat pemandangan? Karena semua bus bandara itu jenisnya double-decker, saya sarankan duduk di kursi atas dan kalau bisa yang paling depan. Kalian dapat menikmati semua view, termasuk Tsing Ma Bridge yang menghubungkan pulau Lantau dengan pulau Hong Kong. Jembatan ini mirip dengan Golden Gate Bridge di San Fransisco dan bahkan lebih panjang, 1377 meter. Perjalanan dengan bus memakan waktu kurang lebih 40 menit (ke daerah Jordan atau Tsim Sha Tsui). Mau perjalanan yang lebih cepat? Kereta/ MTR (Mass Transit Railway) jawabannya. Tapi sayang saya belum pernah mencobanya, jadi saya kurang tahu ongkosnya. Next time, I will share it here, ok?!? :) Ngga mau menunggu bus atau kereta? Naiklah taksi. Buka pintu HKD 18. Taksi disini berwarna merah dan kenceng banget (baca: ngebut). Alhamdulillah banget deh kalau kalian dapat supir yang bisa bahasa inggris, karena bahasa inggris mereka sangat minim. Ada biaya tambahan kalau kalian membawa koper.
Sekilas tentang Hong Kong
Banyak orang yang menyangka kalau Hong Kong itu Cina. Sama-sama sipit sih *bukan bermaksud rasis ya :)* Oke, memang Hong Kong itu bagian dari Cina, tapi HK bukan Cina. Tahun 1997 Inggris mengembalikan HK kepada Cina, kemudian HK menjadi SAR (Special Administrative Region), bermata uang Dollar Hong Kong (HKD) *1 HKD : Rp 1140-1160*, berbahasa Cantonese, berbendera merah dengan kamboja putih ditengahnya. Sedangkan Cina itu PRC (People Republic of China), bermata uang Yuan/ Reminbi, berbahasa Mandarin, berbendera merah dengan bintang-bintang di sebelah kiri atas, 1 bintang besar dan 4 bintang kecil disebelah kanannya. (sumber: daboepedia)
Hong Kong terdiri dari 3 bagian: Pulau Hong Kong, Kowloon dan New Territories. Transportasi di HK saya akui sangat-sangat baik, on time, bersih, aman, dan terjangkau. Salah satunya yang paling digemari warga HK adalah MTR (Mass Transit Railway)/ kereta bawah tanah. Cara pembayarannya pun dimudahi dengan sebuah kartu bernama Octopus. Kartu ini dapat diperoleh di stasiun MTR dengan membayar HKD 150. Dapat diisi ulang di mesin-mesin yang ada di stasiun MTR ataupun di Circle K atau 7eleven. Hebatnya lagi kartu ini dapat dipakai untuk membayar makanan/ minuman di Mc.D, KFC, Café de Coral, Circle K, 7evelen, atau beli es krim keliling, dsb, bahkan untuk membayar ongkos bus. Hebat! Ada alternatif lain kok kalau kalian ngga mau keluarin HKD 150 untuk membeli kartu Octopus. Kalian dapat membeli tiket sekali jalan/ single journey ticket di stasiun-stasiun MTR. Mesinnya layar sentuh, sentuh saja daerah tujuan kalian, masukkan uang receh (hanya menerima HKD 1-5) ataupun uang kertas (hanya menerima HKD 20 atau 50), dan kartu single journey pun keluar. Jangan lupa untuk mengambil uang kembaliannya jika ada. Oh iya, ada 2 jenis kartu single journey: anak-anak (child) dan manula (senior citizen), yang harganya 50% lebih murah dibandingkan dengan kartu untuk dewasa (adult). (sumber: daboepedia)
..to be continued..
Label: 2nd home: HK
Minggu, 17 Oktober 2010
MasyaAllah..miris sekali lihat blog saya sendiri. Sepi. Suram (walaupun template-nya heboooh bener! hehehe..).
OK! Saya pasti bisa menulis lagi (baca: mengetik) segala hal yang saya sukai, yang pernah saya alami ataupun yang akan saya alami. Hmm...i think HK is the best topic to start it :)
Yippieeee!!!