Jumat, 22 Oktober 2010

And the story goes..Hong Kong!!!




Setelah berabad-abad lamanya *lebay* saya tidak naik pesawat, akhirnya saya terbang lagi. Deg-degan, mules, senang, bahagia campur jadi satu. Maklumlah, terakhir terbang 9 tahun yang lalu. Dan sejak saat itu passport saya sama sekali tidak tersentuh. Eh malah sekarang saya “hobi” mengumpulkan boarding pass dan cap-cap di passport saya. Iya, sudah 7 bulan ini saya sering bolak-balik Jakarta-Hong Kong, lebih tepatnya sudah 4 kali. Liburan? Tentu saja bukan. Tujuan utama saya adalah bekerja. TKW? Iya, saya memang TKW (Tenaga Kerja Wanita), teman-teman saya sering mengolok saya dengan sebutan TKW. Awalnya sih agak sebal tapi lama2 ya masa bodo! Memangnya salah ya menjadi TKW? Hey..TKW itu bukan hanya sektor rumah tangga, banyak sektornya. Salah satunya ya saya ini, asisten banking consultant. Hmm..keren banget ya namanya? Hahahaha.. *Kok jadi ngomongin TKW ya?*


Perjalanan CGK-HKG membutuhkan waktu 4,5 jam. Pertama kali kesana saya naik Garuda Indonesia yang notabene memiliki fasilitas yang dapat membunuh kejenuhan kita selama 4,5 jam di pesawat. Kalian dapat memilih kategori musik-film-games dengan sentuhan jemari kecil kalian (baca: layar sentuh), manteb kan tuh! :) Selanjutnya saya naik Cathay Pacific, dan beberapa bulan kemudian Mandala, karena tiketnya yang murah meriah (3x lebih murah, dengan catatan: fasilitas minim dan beli makanan di pesawat, yaahh layaknya murahan air yang lainlah sebut saja namanya Air Asia).


Hal pertama yang saya sukai dari Hong Kong adalah bandaranya yang besar dan bersih, terletak di Lantau Island, satu pulau dengan Disneyland dan Giant Buddha. Beda sekali dengan bandara tercinta kita, Soekarno Hatta, bandara Hong Kong didesain seperti rumah kaca, hampir semua temboknya terbuat dari kaca, jadi kalian bisa menikmati pemandangan pesawat-pesawat di luar sana. Atapnya sudah tentu tinggi dan yang paling saya suka adalah: terang!!! Hmm..kebayang kan gimana “gelap”nya bandara Soekarno Hatta? Maskapai penerbangannya pun bisa dibilang lengkap, semua ada disini. Mau ke Africa? Bostwana? *ngelirik iboy* Bisa langsung diakses dari sini. Hati-hati tersasar di bandara ini, make sure kalau kalian baca petunjuk arah dengan benar, karena banyak sekali boarding gatenya dan kadang kala kalian harus naik kereta kecil. Kebayang kan kalian harus menyisihkan berapa banyak waktu menuju kesana supaya tidak ketinggalan pesawat. Jangan seperti saya, sudah 2 kali saya hampir ketinggalan pesawat ketika ingin pulang ke Jakarta. Saya pikir boarding gatenya dekat, eh ternyata saya harus turun beberapa kali eskalator dan lebih parah lagi harus naik kereta. Deg2an? Banget!!! Turun dari kereta, masih harus berlari sambil membawa backpack yang lumayan berat. Nafas ngos-ngosan. Untunglah mereka masih menunggu saya. Dan ternyata saya bukan orang terakhir yang masuk pesawat. Dibelakang saya masih ada seorang bule yang terlihat sangat santai, kontras dengan saya. Ppffiiuuhh.. Intinya, liat benar-benar boarding pass kalian *hmm..biasanya dibelakang boarding pass Cathay Pacific ada peta petunjuk menuju boarding gatenya*, jam berapa tuh boarding gate buka. Telat sedikit, yaudah bye-bye deh. :)


Dari bandara ke kota dapat diakses dengan 3 cara: bus double-decker, kereta, atau taksi. Kalau kalian ingin naik bus, lihat peta diluar bandara, tunggu bus di tempat/halte yang sesuai dengan nomor bus, dan yang paling terpenting: siapkan uang pas (atau kalian bisa beli tiket di loket tiket). Ongkos dari bandara ke tempat tinggal saya (daerah Jordan, Kowloon) sebesar HKD 39, bus A22. Jangan khawatir, armada busnya cukup banyak kok dan on time, datang setiap 15-20 menit sekali. Ingin melihat pemandangan? Karena semua bus bandara itu jenisnya double-decker, saya sarankan duduk di kursi atas dan kalau bisa yang paling depan. Kalian dapat menikmati semua view, termasuk Tsing Ma Bridge yang menghubungkan pulau Lantau dengan pulau Hong Kong. Jembatan ini mirip dengan Golden Gate Bridge di San Fransisco dan bahkan lebih panjang, 1377 meter. Perjalanan dengan bus memakan waktu kurang lebih 40 menit (ke daerah Jordan atau Tsim Sha Tsui). Mau perjalanan yang lebih cepat? Kereta/ MTR (Mass Transit Railway) jawabannya. Tapi sayang saya belum pernah mencobanya, jadi saya kurang tahu ongkosnya. Next time, I will share it here, ok?!? :) Ngga mau menunggu bus atau kereta? Naiklah taksi. Buka pintu HKD 18. Taksi disini berwarna merah dan kenceng banget (baca: ngebut). Alhamdulillah banget deh kalau kalian dapat supir yang bisa bahasa inggris, karena bahasa inggris mereka sangat minim. Ada biaya tambahan kalau kalian membawa koper.



Sekilas tentang Hong Kong

Banyak orang yang menyangka kalau Hong Kong itu Cina. Sama-sama sipit sih *bukan bermaksud rasis ya :)* Oke, memang Hong Kong itu bagian dari Cina, tapi HK bukan Cina. Tahun 1997 Inggris mengembalikan HK kepada Cina, kemudian HK menjadi SAR (Special Administrative Region), bermata uang Dollar Hong Kong (HKD) *1 HKD : Rp 1140-1160*, berbahasa Cantonese, berbendera merah dengan kamboja putih ditengahnya. Sedangkan Cina itu PRC (People Republic of China), bermata uang Yuan/ Reminbi, berbahasa Mandarin, berbendera merah dengan bintang-bintang di sebelah kiri atas, 1 bintang besar dan 4 bintang kecil disebelah kanannya. (sumber: daboepedia)

Hong Kong terdiri dari 3 bagian: Pulau Hong Kong, Kowloon dan New Territories. Transportasi di HK saya akui sangat-sangat baik, on time, bersih, aman, dan terjangkau. Salah satunya yang paling digemari warga HK adalah MTR (Mass Transit Railway)/ kereta bawah tanah. Cara pembayarannya pun dimudahi dengan sebuah kartu bernama Octopus. Kartu ini dapat diperoleh di stasiun MTR dengan membayar HKD 150. Dapat diisi ulang di mesin-mesin yang ada di stasiun MTR ataupun di Circle K atau 7eleven. Hebatnya lagi kartu ini dapat dipakai untuk membayar makanan/ minuman di Mc.D, KFC, Café de Coral, Circle K, 7evelen, atau beli es krim keliling, dsb, bahkan untuk membayar ongkos bus. Hebat! Ada alternatif lain kok kalau kalian ngga mau keluarin HKD 150 untuk membeli kartu Octopus. Kalian dapat membeli tiket sekali jalan/ single journey ticket di stasiun-stasiun MTR. Mesinnya layar sentuh, sentuh saja daerah tujuan kalian, masukkan uang receh (hanya menerima HKD 1-5) ataupun uang kertas (hanya menerima HKD 20 atau 50), dan kartu single journey pun keluar. Jangan lupa untuk mengambil uang kembaliannya jika ada. Oh iya, ada 2 jenis kartu single journey: anak-anak (child) dan manula (senior citizen), yang harganya 50% lebih murah dibandingkan dengan kartu untuk dewasa (adult). (sumber: daboepedia)


..to be continued..

1 komentar:

Anda mengatakan...

Hmm.. ko gw jadi tergoda buat ke HK ya??? SIAL. Bisa-bisa menjilat lidah sendiri nih gw. Nice writing, dabtje!! Anda Queen says : AI LAIK IT..

Posting Komentar

By :
Free Blog Templates